JAKARTA - Peningkatan kesadaran masyarakat akan pola makan sehat menjadi fokus pemerintah untuk menekan angka penyakit tidak menular.
Upaya ini difokuskan pada edukasi gizi, pelabelan nutrisi, dan kolaborasi dengan industri pangan demi tercapainya kesehatan yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat.
Strategi Pemerintah Cegah Penyakit Tidak Menular
Pemerintah mengambil langkah proaktif dalam mempromosikan pola makan sehat untuk mencegah penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung. Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Asnawi Abdullah, menyatakan bahwa edukasi gizi menjadi kunci utama dalam pencegahan. Salah satunya adalah penerapan sistem pelabelan nutrisi “Nutri-Level” yang ditempatkan di bagian depan kemasan.
Sistem ini memudahkan konsumen memahami kandungan gula, garam, dan lemak dalam produk pangan. Dengan informasi yang lebih transparan, masyarakat dapat menyesuaikan asupan makanan sesuai kebutuhan gizi harian, sehingga risiko penyakit tidak menular bisa dikurangi secara signifikan.
Pedoman Isi Piringku Tingkatkan Kesadaran Gizi Seimbang
Selain pelabelan, pemerintah mendorong masyarakat mengikuti pedoman makan Isi Piringku. Pedoman ini menyarankan separuh piring diisi dengan sayuran dan buah, sedangkan sisanya terdiri dari makanan pokok dan lauk-pauk.
Isi Piringku juga menekankan pentingnya minum delapan gelas air setiap hari, melakukan aktivitas fisik selama 30 menit, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Dengan pendekatan ini, masyarakat diharapkan tidak hanya memilih makanan sehat tetapi juga membangun kebiasaan hidup sehat secara menyeluruh.
Kolaborasi Dengan Industri Pangan untuk Reformulasi Produk
Promosi pola makan sehat dibahas secara mendalam dalam Lokakarya Ilmiah dan Regulasi Regional bertajuk Scientific Solutions for Public Health: Enabling Policies to Unlock Reformulation with Non-Sugar Sweeteners Science.
Forum ini mempertemukan regulator, akademisi, dan pelaku industri pangan di Asia Tenggara untuk membahas reformulasi produk, termasuk pemanfaatan pemanis non-gula. Matt Kovac, Pemimpin Eksekutif Food Industry Asia, menekankan bahwa pengurangan gula menjadi langkah penting dalam menekan dampak konsumsi gula tinggi terhadap kesehatan masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah dan industri diharapkan dapat menciptakan produk pangan lebih sehat dan aman dikonsumsi.
Menuju Masyarakat Sehat dan Kesadaran Gizi Lebih Baik
Upaya ini menunjukkan bahwa promosi pola makan sehat bukan sekadar kampanye, tetapi strategi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya Nutri-Level dan pedoman Isi Piringku, konsumen memiliki informasi yang cukup untuk membuat pilihan gizi seimbang.
Selain itu, keterlibatan industri pangan dalam reformulasi produk menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Melalui langkah-langkah ini, pemerintah menargetkan terciptanya kesadaran gizi yang lebih tinggi dan masyarakat yang lebih sehat, sekaligus mengurangi beban penyakit tidak menular di Indonesia.
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                
            